Sekedar mau berbagi hasil kajian medis
Medical Exhibition 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Divisi Medical Islam KAMI Asy-Syifaa ^_^
A. Waktu Shalat Subuh
Dalam
buku Pengobatan Dengan Shalat, Dr. Zahir Rabih mengatakan,
“sesungguhnya hormone kortisol yang merupakan hormon aktivitas dalam
tubuh manusia mulai bertambah seiring dengan masuknya waktu shalat
fajar. Seiring dengan pertambahan produksi hormone tersebut, tekanan
darah juga mengalami kenaikan secara bertahap. Karena itulah manusia
merasa sangat bergairah dan memiliki semangat yang besar setelah shalat
fajar antara pukul enampagi hingga Sembilan pagi. Karena itu pulalah
waktu itu dianggap sebagai waktu yang paling baik untuk bekerja dan dan
mencari rezeki.”
Cahaya
memacu tubuh untuk memproduksi hormone aktivitas, termasuk hormone yang
mendorong produksi kortisol dan hormone seksual (pada tengah hari).
Pada waktu yang sama, tubuh diperintah untuk menurunkan produksi hormone
melatonin yang dihasilkan kelenjar pineal. Pada waktu fajar,
berlangsung beberapa gejala dalam tubuh yaitu:
- 1. Pertambahan hormone kortisol
- 2. Pertambahan kadar gula serta sekresi lemak dan protein
- 3. Tubuh membutuhkan tambahan energy untuk melakukan aktivitas siang hari
Pada
saat tidur terjadi pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah karena
tubuh tidak bergerak, oleh karena pagi – pagi dibutuhkan olahraga.
Namun ternyata, gerakan gerakan – gerakan tubuh dalam shalat fajar sudah
cukup menjadi sarana untuk mencairkan endapan lemak dalam tubuh.
B. Waktu Shalat Zuhur
Kebalikannya
kita dapatkan pada waktu Zuhur. Pada waktu tersebut hormone kortisol
berkurang hingga mencapai kadar yang paling rendah. Akibatnya, manusia
merasa lelah akibat tekanan pekerjaan dan ia membutuhkan istirahat. Ini
terjadi kira – kira tujuh jam dari saat bangun pagi, Saat itulah masuk
waktu salat zuhur. Kedatangan waktu zuhur bertepatan dengan kondisi
tubuh yang membutuhkan istirahat dan ketenangan sehingga jantung, otak,
dan seluruh system metabolism tubuh bisa beristirahat, dan solat
merupakan kegiatan yang salah satunya untuk mengistirahatkan jiwa.
Waktu tengah hari ditandai dengan gejala – gejala sebagau berikut:
- 1. Kadar testosterone mengalami peningkatan hingga mencapai puncaknya
- 2. Kadar hormone adrenalin masih cukup tinggi
- 3. Perasaan lapar mendorong lahirnya rasa gelisah dan waswas
- 4. Kerja jantung meningkat sehingga dibutuhkan sejenak waktu tidur
C. Waktu Shalat Asar
Kemudian
datang waktu Ashar untuk mengembalikan tubuh pada semangatnya sekali
lagi dan meningkatkan kadar adrenalin dalam darah. Pada saat itu muncul
kembali energy yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas seluruh organ
tubuh terutama aktivitas jantung. Saat tiba waktu Ashar, tubuh kembali
bersiap – siap menyambut produksi energy baru sehingga saat seperti itu
sangat bermanfaat jika dipergunakan untuk berolahraga dan menggerakkan
tubuh agar jantung dan metabolism tubuh bisa kembali bekerja secara
normal. Para penderita penyakit jantung sering kali mengalami serang
jantung jika mereka terlalu lama beristirahat.
Shalat
Ashar memiliki peran penting untuk sekali lagi menyiapkan tubuh
menghadapi peningkatan produksi kortisol yang mendadak. Persiapan dan
penyesuaian dibutuhkan oleh tubuh agar organ – organ tubuh terhindar
dari shock (keterkejutan).
D. Waktu Shalat Magrib
Ketika
datang waktu magrib, produksi hormone kortisol menurun, dan kekuatan
tubuh juga mulai berkurang, seiring dengan pergantian hari dari terang
menuju gelap. Keadaan Magrib merupakan kebalikan dari keadaan Subuh.
Pada waktu magrib, produksi hormone melatonin mulai bertambah yang
mendorong seseorang untuk beristirahat dan tidur. Tubuh mulai dilanda
rasa malas dan lelah. Shalat magrib merupakan saat peralihan antara
periode aktivitas dan periode istirahat. Shalat magrib tiga rakaat
seakan – akan menjadi sarana relaksasi bagi tubuh sehingga tubuh bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis tiba – tiba yang
mengiringi penurunan kadar hormone kortisol.
E. Waktu Shalat Isya
Waktu
shalat Isya merupakan tahapan terakhir dalam perjalanan satu hari.
Waktu Isya merupakan waktu peralihan dari keadaan semangat untuk bekerja
dan beraktivitas menuju keadaan istirahat penuh dan keinginan untuk
tidur, seiring dengan semakin pekatnya kegelapan yang meliputi bumi, dan
seiring dengan meningkatnya produksi hormone melatonin. Karena itulah
umat Islam dianjurkan untuk mengakhirakan Shalat Isya hingga beberapa
saat sebelum tidur sebagai penutup seluruh aktivitas kehidupan pada hari
itu.
Ini saya hadirkan grafik ACTH (Adrenocoticotropic Hormone), hormon yang berpengaruh terhadap sekresi kortisol. jadi kalo ACTH meningkat otomatis kortisol juga meningkat. ^_^ (ini saya ambil dari buku Greenspan Endocrinology)
semoga bermanfaat bagi pembaca...
Ini saya hadirkan grafik ACTH (Adrenocoticotropic Hormone), hormon yang berpengaruh terhadap sekresi kortisol. jadi kalo ACTH meningkat otomatis kortisol juga meningkat. ^_^ (ini saya ambil dari buku Greenspan Endocrinology)
semoga bermanfaat bagi pembaca...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar